JAKARTA, KOMPAS.com –
Saat puasa berarti melewatkan makan siang. Banyak yang mengira berat
badan akan turun selama bulan puasa. Nyatanya tidak selalu demikian.
Semua itu tergantung dari pola makan saat sahur, terutama saat berbuka
puasa.
Ahli gizi yang juga konsultan berat badan Grace Judio-Kahl
mengatakan, sering kali orang tak bisa menahan napsu untuk makan saat
berbuka puasa. Semua makanan, mulai dari hidangan takjil hingga makanan
berat pun dilahap.
“Meskipun enggak makan seharian, tapi begitu makan banyak pas buka
puasa, pasti berat badan naik,” ujar Grace dalam acara Nangkring Bersama
Sunpride di Jakarta, Sabtu (27/6/2015).
Grace menjelaskan, kebutuhan kalori per orang rata-rata hanya
1800-2000 kalori per hari. Jika asupan kalori lebih dari itu, maka berat
badan bisa naik. Saat berpuasa, kebutuhan kalori per hari dihitung saat
sahur dan berbuka. Nyatanya, banyak orang yang secara tak sadar selalu
kosumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan setiap harinya.
Misalnya, saat berbuka puasa sudah minum teh manis. Kemudian,
dilanjutkan makan kolak, dan es buah. Setelah itu, mulai makan berat
dengan berbagai macam lauk-pauk. “Kalau sudah makan buah, cukup, enggak
usah makan gorengan lagi. Jangan takut kurang gizi karena seharian
enggak makan, jadi kalap,” kata Grace. Apalagi, hidangan takjil biasanya manis. Jika terlalu banyak makan
manis, tubuh akan kelebihan energi yang tidak sebanding dengan energi
yang dikeluarkan saat puasa.
Bulan puasa, kebanyakan orang
mengurangi aktivitas fisiknya. Bahkan, bisa saja tidak olahraga selama
satu bulan penuh sehingga berat badan akan mudah naik. Menurut Grace,
jika tak ingin berat badan naik, sebaiknya bisa menahan diri terhadap
makanan berbuka.
“Pikirin perut. Kalau sudah cukup, stop. Komposisi yang dimakan
diperhatikan, hati-hati dengan gula, tepung, minyak,” imbuh Grace.
Penulis | : Dian Maharani |
Editor | : Bestari Kumala Dewi |
No comments:
Post a Comment