Adapun
faktor-faktor yang menentukan keterampilan secara umum dibedakan menjadi 3 hal
utama, yaitu :
a.
Faktor proses belajar (learning process)
Proses belajar yang baik tentunya harus
mendukung upaya menjelmakan pembelajaran pada setiap pesertanya. Dengan
memahami berbagai teori belajar akan memberi jalan tentang bagaimana
pembelajaran bisa dijelmakan, yang inti sari dari adanya kegiatan pembelajaran
adalah terjadinya perubahan pengetahuan dan perilaku individu peserta
pembelajaran.
Dalam
pembelajaran gerak, proses belajar yang harus diciptakan adalah yang dilakukan
berdasarkan tahapan-tahapan yang digariskan oleh teori belajar yang diyakini
kebenarannya serta dipilih berdasarkan nilai manfaatnya. Berbagai tanda serta
langkah yang bisa menimbulkan berbagai perubahan dalam perilaku peserta didik
ketika sedang belajar gerak harus diupayakan kehadirannya. Di pihak lain,
teori-teori belajar mengajarkan atau mengarahkan kita pada pemahaman tentang
metode pengajaran yang efektif. Apakah suatu materi pelajaran cocok disampaikan
dengan menggunakan metode keseluruhan versus bagian, metode distribusi versus
metode padat, atau metode pengajaran terprogram yang kesemuanya merupakan
poin-poin yang akan mengarahkan pada pencapaian keterampilan (Amung Ma’mun dan
Yudha M. Saputra, 2000 : 70)
b.
Faktor pribadi (personal factor)
Setiap
orang merupakan individu yang berbeada-beda, baik dalam hal fisik, mental,
emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering didengar dalam
kehidupan sehari-hari bahwa si A berbakat besar dalam voli, si B berbakat dalam
olahraga-olahraga individu, dsb. Demikian juga bahwa seorang anaklebih cepat
menguasai suatu keterampilan, sedang anak yang lain memerlukan waktu lebih
lama. Dan semua ini merupakan pertanda bahwa individu memilik ciri, kemampuan,
minat, kecenderungan, serta bakat yang berbeda.
Dengan
adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka siswa yang mempelajari gerak
ditentukan oleh ciri-ciri atau kemampuan dan bakat dari orang yang bersangkutan
dalam menguasain sebuah keterampilan tertentu, maka akan semakin mudah untuk
menguasai keterampilan yang dimaksud. Ini semua membuktikan bahwa faktor
pribadi yang mempengaruhi penguasaan keterampilan (Amung Ma’mun dan Yudha M.
Saputra, 2000 : 72).
c.
Faktor situasional (situational factor)
Sebenarnya
faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi pembelajaran adalah lebih
tertuju pada keadaan lingkungan yang termasuk dalam faktor situasional itu
antara lain seperti : tipe tugas yang diberikan, peralatan yang diguanakan
termasuk media belajar, serta kondisi sekitar dimana pembelajaran itu
dilangsungkan. Faktor-faktor ini pada pelaksanaannya akan mempengaruhi proses
pembelajaran serta kondisi pribadi anak, yang kesemuanya terjalin saling
menunjang dan atau sebaliknya.
Penggunaan
peralatan serta media belajar misalnya secara langsung atau tidak, tentunya
akan berpengaruh pada minat dan kesungguhan siswa dalam proses belajar yang
pada gilirannya akan juga mempengaruhi keberhasilan mereka dalam menguasai keterampilan
yang sedang dipelajari. Kemajuan teknologi yang belakangan berkembang juga
dianggap menjadi penyebab utama dalam mendongkrak keberhasilan seseorang
sebagai gambaran nyata dari dari semakin terkuasainya keterampilan dengan lebih
baik lagi. Demikian juga kemajuan dalam bidang kesehatan dan kedokteran, dalam
dekade terakhir telah mampu mengungkap banyak rahasua dari kemampuan akhir
manusia dalam hal gerak dan keterampilan (Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra,
2000 : 73).
Sumber : Ma’mun,
Amung dan M.Saputra, Yudha. 2000. Perkembangan
gerak dan belajar gerak. Jakarta: Depdikbud.
No comments:
Post a Comment