Tuesday, 16 February 2016

RPP kurikulum 2013 kelas II

Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)  Tematik
 
Nama Sekolah     :  SD ..................
Tema                    :  Peristiwa
Kelas/Semester    :  II / 2
Alokasi Waktu     : 3 minggu

A.    Standar Kompetensi

B. Indonesia

¨      Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan
¨      Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita
¨      Memehami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati
¨      Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak

IPS

¨      Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga

IPA

¨      Mengenal berbagai sumbar energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya
¨      Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.

SBK

¨      Memahami nilai berkarya dan menyajikan proses pembuatan model benda yang terapung di air.

B.     Kompetensi Dasar

B. Indonesia

¨      Menyampaikan pesan pendek yang didengarkannya kepada orang lain.
¨      Menceritakan kembali isi dongeng yang di dengarkan.
¨      Menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
¨      Menyebutkan isi teks agak panjang  (20 – 25 kalimat) yang dibaca dalam hati.
¨      Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung yang rapi.

IPS

¨      Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
¨      Menceritakan pengalaman dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga.
¨      Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga.

IPA

¨      Mengidentifikasikan sumber-sunber energi (panas, listrik, cahaya dan bumi) yang ada di lingkungan sekitar.
¨      Mengidentifikasi kenampakan matahari  pada pagi, siang dan sore hari.
¨      Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.

SBK

¨      Berkreasi dengan cat warna.

C.    Tujuan Pembelajaran**

B. Indonesia

¨      Siswa dapat menulis pesan ke dalam beberapa kalimat dan menyampaikannya kepada orang lain.
¨      Siswa dapat menyampaikan pertanyaan sesuai dengan isi cerita yang didengarkan.
¨      Siswa dapat membaca lancar dengan dengan pemahaman teks cerita agak panjang.
¨      Siswa dapat menulis pengalaman dengan huruf sambung yang benar.

IPS

¨      Siswa dapat memahami pentingnya memelihara dokumen dan koleksi barang keluarga.
¨      Siswa dapat memahami cara memelihara dokumen dan koleksi barang keluarga.
¨      Siswa dapat mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga.

IPA

¨      Siswa dapat menunjukkan sumber panas, bunyi dan cahaya melalui alat rumah tangga.
¨      Siswa dapat membedakan panas matahari pagi, siang dan sore hari.
¨      Siswa dapat memahami kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
¨      Siswa dapat memahami adanya kedudukan matahari pagi, siang dan sore hari.

SBK

¨      Siswa dapat menunjukkan langkah-langkah pembuatan cat warna dari bahan buatan.
¨      Siswa dapat memilih bahan buatan yang dapat dibuat cat warna.

v  Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )
D.    Materi Pokok
¨      Teks berisi pesan pendek.
¨      Bercerita tentang dongeng.
¨      Menceritakan yang didengarkan.
¨      Teks panjang 20 – 25 kalimat.
¨      Puisi menggunakan huruf sambung.
¨      Dokumen diri dan keluarga.
¨      Pengalamam diri sendiri dan keluarga
¨      Lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
¨      Sumber energi dan kegunaannya
¨      Pengaruh sinar matahari terhadap kondisi alam dan kehidupan di bumi
¨      Kegunaan panas matahari dalam kehidupan sehari-hari
¨      Ragam alat tekhnik dan proses pembuatan cat warna dari bahan alami dan buatan

E.     Metode Pembelajaran
¨      Demontrasi, latihan, ceramah, pemberian tugas, tanya jawab.

F.     Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal
Apresepsi/ Motivasi :
·        Merapikan siswa, mengatue tempat duduk, berdo’a dan mengabsen (mengkondisikan anak).
·        Test awal pelajaran (pre test).

Kegiatan inti

Minggu ke I

Pertemuan pertama (B. Indonesia, IPA, IPS)  3 x 35’

§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Dengan melalui penjelasan guru siswa dapat menyampaikan pesan pendek yang didengarkan orang lain.
F Mencari sumber yang menghasilkan panas, bunyi dan cahaya melalui alat-alat rumah tangga.
F Menunjukkan dokumen diri dan keluarganya.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Pertemuan kedua (B. Indonesia, IPA, IPS)  3 x 35’

§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Dengan penjelasan tentang pesan, siswa dapat menulis pesan ke dalam beberapa kalimat.
F Menunjukkan sumber yang menghasilkan panas, bunyi, dan cahaya.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Pertemuan ketiga (B. Indonesia, IPS)  3 x 35’

§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan cerita yang dibacakan guru  dan menyampaikan pertanyaan sesuai isi cerita.
F Menjelaskan pentingnya memelihara dokumen.
F Menulis dan membuat kalimat sederhana.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Pertemuan keempat (B. Indonesia, IPA)  2 x 35’

§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat isi pesan yang didengarkan
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Tugas portofolio, mengkliping gambar alat rumah tangga elektronik (perorangan / perkelompok)
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Pertemuan kelima (B. Indonesia)  2 x 35’

§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa mendengarkan cerita guru kemudian menceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Pertemuan keenam (B. Indonesia, SBK)  3 x 35’

§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa menyampaikan cerita sesuai dengan pengalaman masing-masing.
F Mengidentifikasi bahan-bahan pembuatan cat warna dari bahan buatan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

Friday, 12 February 2016

sejarah pramuka

SEJARAH PANDU DUNIA DAN PRAMUKA

Ø  Bapak pandu dunia
Nama               : Lord Robert Stephenson Smith Boden Powell
Lahir                : London, 22 Februari 1857
Meninggal       : Nyeri, Kenya, Afrika 8 Januari 1941  
Ø  Pada tahun 1908 beliau menulis buku Scouting For Boys
Ø  Pada tahun 1908 beliau mendirikan Boy Scout (Pengalang Putra)
Ø  Pada tahun 1909 beliau mendirikan Girl Guides (Pengalang Putri)
Ø  Pada tahun 1916 berdiri CUB (siaga) diilhami buku The Jungle Book (buku tentang MOWGLI, seorang anak yang hidup di hutan yang dipelihara oleh serigala)
Ø  Pada tahun 1920 mengadakan Jambore Dunia yang dilaksanakan pertama kali di Olimpia, London dan dilantik oleh bapak pandu sedunia (Chiep Scout of The World)dengan mengundang 27 negara.
Jambore II       1924    di Denmark
Jambore III     1929    di Arow Park Inggris
Jambore XXI  2003    di Thailand
Jambore XXII 2009    di Mancester , Inggris
Ø  Jambore dilaksanakan 5 tahun sekali

SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA

Kepanduan masuk ke Indonesia (pada waktu itu masih hindia belanda, karena Negara kita masih di jajah oleh belanda) pertama-tama di bawa oleh orang Belanda. Organisasinya benama Nederland Indische Padvinders Verevening (NIPV) yang artinya adalah pandu-pandu Hindia Belanda. 
Ø  Tonggak kebangkitan bangsa Indonesia adalah berdirinya organisasi BOEDI OETOMO , 20 Mei 1908, lalu Sumpah Pemuda , 28 Oktober 1928. yang menjiwai Gerakan kepanduan Nasional Kita Semakin bergerak maju (merupakan semangat Nasionalisme)
Ø  Peritiwa bersejarah terjadi pada saat Boden Powell dan Lady Boden Powell berkunjung di Indonesia tanggal 3 Desember 1934 Boden Powell singgah di Jakarta setelah meninjau jamboree di Australia .
Ø  Kenudian setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945 berdiri kembali organisasi-organisasi kepanduan hingga mencapai jumlahnya leboh dari 100 organisasi yang tergabung menjadi 3 federasi :
1.      IPINDO (ikatan pandu Indonesia ,13- 09 , 1951)
2.      POPPINDO ( persatuan organisasi pandu putri tahun 1954)
3.      PKPI (perserikatan pandu putrid Indonesia)
Ø  Kemudian di jadikan 1 oleh presiden dengan kepres RI No.238 / 1961 tentang gerakan pramuka yang ditanda tangani Ir. Juanda karena presiden Sukarno sedang berkunjung di jepang.
Ø  Tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai hari jadi gerakan pramuka
Ø  Diadakan Jambore Nasional yang dilaksanakan 5 tahun seklai
Pertama           I           1973    di situ baru , DKI Jakarta
Kedua             II          1977    di sibolangit , Sumatra utara
Ketiga            III         1981    di cibubur , DKI Jakarta
Ketuju           VII        2001    di baturaden Banyumas, Jawa Jengah

Ke delapn      VIII      2006    di jatinangor, sumedang, jawa barat

Thursday, 11 February 2016

sport news

'Diving Robben Bikin Orang Belanda Malu'

CNN Indonesia
'Diving Robben Bikin Orang Belanda Malu'Arjen Robben disebut pelatih VfL Bochum melakukan simulasi. (REUTERS/Michael Dalder)
JakartaCNN Indonesia -- Pelatih VfL Bochum, Gertjan Verbeek, menuduh penyerang sayap Bayern Munich, Arjen Robben, melakukan simulasi pura-pura terjatuh ketika Bayern Munich menang 3-0 atas Bochum di perempat final Piala Jerman, Rabu (10/2). 

Verbeek bahkan mengatakan aksi Robben itu membuatnya malu sebagai sesama orang Belanda. 

Robben terjatuh setelah menerima tekel Jan Simunek di kotak penalti pada menit ke-43. Simunek kemudian diusir keluar oleh wasit, namun Munich gagal memanfaatkan hadiah dari titik putih karena tendangan Thomas Mueller masih bisa diblok kiper Manuel Riemann.  

Tapi kegagalan Mueller tidak berpengaruh banyak karena Munich yang kala itu telah unggul 1-0 mampu mengakhiri pertandingan dengan skor 3-0. Robert Lewandowski mencetak dua gol sementara satu lainnya oleh Thiago Alcantara.

"Bagi saya, itu sebuah simulasi," kata Verbeek seperti dikutip dari Goal. "Ia (Robben) mencari-cari kakinya (Simunek). Saya seorang Belanda dan saya malu. Tapi kami tahu Robben memang seperti ini dari caranya bermain di tim nasional."

"Memang ada kontak, tapi bukan pelanggaran dan bukan kartu merah. Dan dengan 10 pemain, Anda tidak bisa menang melawan Bayern."

Robben sendiri tetap bersikukuh bahwa ia tidak melakukan simulasi dan Simunek memang melakukan pelanggaran. 

"Ia orang terakhir, sangat jelas bahwa hal itu merupakan pelanggaran," kata eks pemain sayap Chelsea dan Real Madrid itu. "Seperti itulah peraturannya."

Di semifinal, Munich akan bertemu dengan Werder Bremen pada 19 dan 20 April nanti. Munich sendiri adalah pemegang rekor pemenang Piala Jerman terbanyak yaitu 17 kali. 

(vws)

contoh yel yel

SD Al Huda di dadaku
SD Al Huda Kebanggaanku
Siapa yang melawan takkan mampu
Lihat Yanda Semangatku
Lihat Bunda Kreatifitasku
SD Al Huda terus maju pantang mundur

reff://,..
Indonesia didadaku
Pramuka Kebanggaanku
Ku Yakin Indonesia Pasti Jaya

Bhineka tunggal ika semboyan bangsa Indonesia
Bhineka tunggal ika mari kita jaga bersama

SD Al Huda Yes Yes Yes

Indonesia we love you…..

Tuesday, 2 February 2016

Alat Utama dalam Panahan

                                                      Macam-Macam Dalam Panahan
1. Busur


Panahan merupakan  hasil budaya material manusia sejak awal keberadaannya di dunia. Perkembangan utama teknologi panahan adalah pada busurnya. Busur berperan sebagai penyimpan tenaga manusia, dan revolusi cara hidup manusia pun terjadi. Tidak banyak yang bisa diketahui mengenai busur dan anak panah pada masa itu. Pada masa klasik Eropa terdapat banyak catatan mengenai bangsa-bangsa yang jauh lebih superior dibanding Yunani dan oma dalam hal busur. Pada masa selanjutnya kita juga bisa melihat superioritas Inggris atas Prancis, Mongol atas Eropa, Mongol atas Cina, semuanya dalam hal busur dan anak panah.
Pada awalnya busur hanyalah batang kayu yang dibentuk dan ujung-ujungnya dihubungkan oleh tali. Penyimpanan energi bergantung pada elastisitas kayu busur dan tali. Perkembangan teknologi busur lebih rumit dibanding perkembangan tali busur. Busur berkembang melalui strukturnya yang terdiri dari beberapa bagian seperti Welsh Longbow yang terbuat dari beberapa jenis kayu sekaligus demi mendapatkan kekuatan atas tegangan dan regangan. Selain itu juga bisa dilihat dari strukturnya. Busur recurve banyak dikembangkan oleh berbagai kebudayaan sebagai busur yang menyimpan energi sangat besar namun dapat sangat cepat diisi ulang. Di Eropa terdapat crossbow dan arbalest yang menjadikan busur sangat kuat namun cukup lambat diisi ulang. Pada masa modern kita juga bisa melihat composite bow yang memadukan teknologi mutakhir. Perkembangan tenologi busur inilah yang membedakan nomor-nomor olahraga panahan saat ini.
Olahraga panahan yang dikenal di Indonesia terbagi menjadi tiga nomor, berdasarkan jenis busur yang digunakan. Ini merupakan akomodasi dari peraturan yang dikeluarkan oleh FITA terhadap kondisi Indonesia. Ketiganya mewakili jenis busur yang banyak terdapat di Indonesia saat ini, berikut nomor-nomor yang ada di Indonesia saat ini:
1.Nomor tradisional, busur terbuat dari kayu utuh. Olahraga yang dilakukan         panahan outdoor. Dilakukan dalam posisi duduk, target menyesuaikan.
2.Nomor Nasional, busur terbuat dari kayu dan bambu, peraturan lainnya sama dengan nomor Internasional.
3.Nomor Internasional, busur terbuat dari bahan sintetis

Selanjutnya dibedakan lagi menurut jenis lapangannya yaitu Indoor atau Outdoor. Pada nomor Internasional dibedakan lagi menurut jebnis busurnya yaitu nomor recurve dan nomor compound.
Busur Recurve modern terdiri atas 4 bagian utama yang dapat dibongkar pasang. Handle, yaitu bagian tengah biasanya terbuat dari kayu keras atau alumunium. Limb, yaitu daun busur, terdapat dua yaitu atas dan bawah. Terbuat dari bahan elastis yaitu bambu atau serat karbon. Terakhir yaitu string terbuat dari serat yang tahan atas regangan. Seluruh bagian ini dapat dibongkar dengan mudah untuk memudahkan transportasi.
Pada umumnya busur ini memiliki kekuatan (energi yang disimpan) setara dengan beban 36-40 pon pada nomor Nasional dan 40-44 pon pada nomor Internasional. Separuh dari kekuatan Longbow maupun busur Mongol.
2.Anak Panah
Anak panah yang digunakan umumnya terbuat bahan utamanya dari kayu atau bambu. Anak panah dari bambu umumnya lebih tahan lama karena sifat elastisitasnya. Di ujung belakangnya terdapat nock yang berfungsi memegang tali busur(string). Ujung depan atau kepala anak panahnya biasanya diperkuat dengan mata logam, bukan berupa ujung lebar sebab dapat merusak sasaran dengan cepat.

3.Sasaran
Sasaran yang ada disesuaikan dengan nomor olahraga panahan yang dilakukan. Pada nomor outdoor ukuran targetnya berdiameter 80 cm sedang pada nomor indoor ukuran targetnya 40 cm atau 60 cm. Pada nomor outdoor jaraknya adalah 80 meter sedangkan indoor hanya 25 meter.

4.Lapangan panahan
Lapangan panahan melibatkan pemotretan di berbagai sasaran (dan sering yg tak ditandai) jarak, sering di daerah berhutan dan kasar daerah. Salah satu tujuan dari lapangan panahan adalah untuk meningkatkan teknik dan kemampuan yang diperlukan untuk bowhunting yang lebih realistis di luar pengaturan. Seperti golf, kelelahan bisa menjadi masalah karena atlet berjalan jarak antara sasaran di daerah terkadang kasar.
Untuk kategori yang dilombakan di Indonesia, ada empat ronde, dan klasifikasinya berdasarkan alat :
a. Recurve
Panah buatan Amerika dan Korea ini dipakai untuk standart pertandingan Internasional. Bahannya terbuat dari campuran Fibere dan karbon. Jarak yang dilombakan itu 90 Meter, 70 Meter, 50 Meter, dan 30 Meter. Beratnya sekitar hampir 5 kilogram
b. Compound
Sama seperti Recurve, hanya saja mempunyai roda pada sisi-sisi busur, jadi saat ditarik itu punya nilai Nol dan nggak ada beban campuran fiber dan karbon. Jarak 90 meter, 70 meter, 50 meter dan 30 meter. Beratnya hampir 5 kilogram
c. Nasional/Standar Bow
Ini hanya untuk di Indonesia, dan jarak yang diperlombakan 50 meter, 40 meter, 30 meter. Pemula disarankan memakai yang ini. Lebih ringan dibanding Recurve dan Compound. 4.Tradisional (tanpa asesoris) : Biasanya atlit menembak dengan cara duduk bersila, namun sekarang sudah jarang di Kejuaraan Nasional Indonesia.
Peraturan :
Recurve, Compound dan Standar Bow: Untuk jarak jauh menembakkan 6 anak panah, sebanyak 6 seri. Jadi total hasilnya dikalikan 6. Nah untuk jarak 50 dan 30 meter itu, harus menembakkan 3 anak panah dikali 12. Penilaian ini berlaku untuk semua Ronde.

contoh surat pernyataan

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini, Nama Lengkap                   : ..................... Tempat / Tanggal...